Rabu, 28 Januari 2009

Pemuda Harapan Zaman

Pemuda adalah insan unik dari siklus hidup yaitu manusia, kajian positif tentang usia muda. setiap sepak terjangnya penuh makna, diam, bicara bahkan menghilang sekali pun dari kerumunan manusia menyimpan arti tersendiri untuk pemuda. Sebut saja sosok pemuda bernama Muhammad SAW, di usia muda beliau sempat menghilang dari kerumunan manusia untuk menyendiri (berkhalwat) di gua. Sepulangnya, beliau menyingkap tabir pemaknaan manusia, maka jadilah beliau seorang Nabi dan Rosul yang Al-amin (sangat terpercaya) dan Khatamun nabi (penutup serta penyempurna risalah dan nabi terakhir), serta menjadi Rahmatan lil'alamin (rahmat bagi semesta alam). Subhanallah...! itulah sosok pemuda yang dibuktikan oleh sejarah dan terus berlaku sepanjang zaman !.

Kiranya juga sosok pemuda tidak hanya bernostalgia atau romantisme sejarah, tetapi hari ini para pemuda harus bisa memaknakan kepemudaannya agar torehan tinta sejarah terus bertambah sepanjang umat manusia terus menapaki jalan yang menuju risalah rahmatan lil'alamin. Al-Islam: Kedamaian semesta dan seluruh isinya.

Siapakah kiranya untuk melanjutkan pemaknaan pemuda yang menjadi dambaan sepanjang zaman. semua itu butuh proses panjang dan pilihan hidup, terjal memang untuk mengarunginya tapi nikmat rasanya kalau itu menjadi pilihan pemuda. diantara proses pilihan hidup menjadi pemuda harapan zaman adalah:

  1. Ingin Selalu Baik ( Selalu Niat Baik dan Positif Thinking)
Mudah rasanya kalau berniat baik, karena secara fitroh (naluri manusia) memang manusia diselimuti nilai kebaikan, yangbmempengaruhi hanyalah hawa nafsunya. inilah musuh utama bahkan ada yang mengatakan terbesar sehingga memeranginya berpahala JIHAD! secara mutlak pula dengan niat baik yang selalu bersemayam di jiwa pemuda. inilah yang akan melanjutkan sepak terjang para pemuda kedepan. So, hati- hatilah dengan niat anda, selalu perbaharui niat dan cerahkan pikiran dengan nilai positif.

2. Menjadi Orang Baik ( Pilihan hidup)

ini adalah keniscayaan pilihan hidup. Menjadi dan dipandang baik, bukan hanya oleh personal tapi seluruh mengenal, merasakan walaupun tidak bersentuhan langsung, tetapi mereka menilai kita adalah baik. Maka baiklah pemuda itu! karena keburukan adalah segala macam perbuatan yang meragukan hati, membuat hati kecil kita berpikir ulang dan seluruh insan manusia meragukan perbuatan itu maka itulah keburukan. So, tinggalkanlah keraguan ! pastikan dengan yang terbaik dan istikharah (memilih dengan bantuan media Sang Pencipta).

3. Bertambah Baik (Peningkatan Amal Soleh/ Status)

Mana ada pemuda yang tidak mau mendapatkan 'gelar' soleh atau solehah (orang baik), karena penilaian Snag Pencipta bukan karena kedudukannya, jabatannya, dan lain-lain. Tetapi berapa banyak amal (kerja- kerja positif) yang diperbuat sehingga mereka terus bangkit untuk mencari makna sesungguhnya. Pemuda butuh peningkatan, karena pemuda terus tumbuh baik fisiknya, emosinya dan akalnya. inilah yang menentukan pemuda terus bergerak (beramal).

4. Apakah Kita Baik (Intropeksi Diri/ Muhasabah)

Pemuda harus mengakui, bahwa emosinya sangat rentan 'terpancing', hawa nafsunya sangat sensitif dengan rangsangan dinamika kehidupan. Maka dibutuhkan 'rehat sejenak' untuk melihat diri: hati, akal, serta fisik kita. Karena organ pembentuk pemuda itu bagaikan mesin yang terus terpakai, maka ada masanya untuk diservice dan kontrol. Dengan konsep intropeksi diri inilah para pemuda mampu memperbaharui niat (tajdidunniyah), terus terjaga serta bangkit dan pantang mengeluh. Maka siapkanlah jadwal rutin untuk intropeksi diri karena dengan itu pemuda akan selalu tahu diri. sebagaimana Rosulullah SAW bersabda ; "Brang siapa yang mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Tuhan-Nya". (Al-Hadist).

5. Menjadi Sangat Baik (Nilai Taqwa)

Inilah puncak akhir dari penilaian kebaikan: nilai taqwa, sumacumlaude. Dan ini tidak dapat dimiliki dan didapatkan oleh semua orang karena ini adalh bagian dari pilihan hidup yang 'ekstrim' para pemuda. sudah pasti onak dan duri kehidupan membayangi kesuksesan hakiki. Tidak jarang pemuda terseleksi dengan nilai taqwa, killatur rijal (hanya sedikit pemuda). Memang itu karakteristik pemuda dambaan zaman, kita bisa bandingkan para pemuda di zaman sekarang. Bandingkan saja satu per satu, maka kita akan mendapatkan jawabnnya.
PENTING: nilai ketaqwaan tidak dirasakan oleh individu saja, tetapi dirsakan oleh seluruh manusia dan alam ini dalam setiap siklus kehidupan.

6. Terus Menjadi Baik (Konsisten/ Istiqomah)

Dibenak manusia, sulit rasanya untuk konstan dalam kebaikan. tetapi bagi logika para pemuda semuanya bisa terjadi karena sudah terbukti serta teruji. Rosulullah SAW, para sahabatnya, serta seluruh pejuang kebenaran (Mujahid) yang tercatat dalam sejarah kehidupannya sampai detik ini! Prinsipnya terus dicoba dalam prinsip dan gerak hidup, pantang mengeluh karena mengeluh tanpa tak mampu, yakin pasti bisa. Itulah para pemuda yang terus bangkit. Harapan itu masih ada dan tidak akan sirna menjadi mutlak kecuali kiamat. Cobalah berkali- kali karena harapan itu adalah para pemuda semangat zaman.

7. Berakhir Baik (Husnul Khotimah)

Diawali dengan niat baik, berproses dengan baik, terpelihara dengan baik, dan mendapatkan hasil serta evaluasi yang baik (happy endding) inilah semangat pemuda harapan zaman. berakhir dengan predikat atau gelar taqwa, tinta sejarah yang terus tertoreh oleh penerus jejak kepahlwanan kita keseluruh penjuru dunia, meninggalkan nama abadi: Sang Mujahid dan Syuhada!

8. Selamanya Kekal Menjadi Baik ( Syurga/ Jannah)

Syurga dalah cita - cita abadi para pemuda dambaan zaman, karena darah syuhada sangatlah harum. karena kenikmatan berkumpul dengan orang- orang yang bertaqwa serta melihat Sang Pencipta Pemuda tidaklah terbayangkan. Para pemuda yakin kehidupan yang sesunguhnya adalah akhirat, dan sebaik- baik tempat adalah Syurga. walaupun jiwanya bersemayam di syurga tetapi kepahlwanannya tetap terlihat dan dirasakan di dunia.

Itulah beberapa jalan untuk menjadi pemuda harapan zaman. ya, sepanjang zaman karena kita adalah generasi zamannya. Ingat ini:" Hari ini harus lebih baik darai hari kemaren,. Jika hari ini sama saja maka kita merugi, dan apabila hari ini lebih buruk maka para pemuda itu akan celaka ". (Al- Hadist). Seomga kita terpilih dalam jalan pemuda harapan zaman, karena pemuda harapan zaman tidak akan pernah musnah dan usang dimakan zaman sampai akhir zaman ini. Wallahu a'lam....

Memoar: Buletin Visioner Leader, Edisi 04; November 2008 M/ 1429 H
Sang Pemuda dari Mujahid Benteng

Ahmad Syahril Baidilah El-Mauqy

1 komentar:

  1. bagus.bagus.bagus saya mminta ya untuk di blog saya ,
    terima kasih!!

    BalasHapus